Jak gelut ye? (dari bahasa jawa, 'ngajak gelut piye' yang artinya adalah 'ngajak berantem apa')
Lha piye?
Biasanya, normalnya, begitulah candaan di rumah. Kami bertiga (kakak, aku, dan adikku) menjadi sok nggentho dengan mengucapkan kata-kata yang biasa diucapkan oleh gentho-gentho kampung atau Gondi -Mendi.
Tapi hari itu lain.
"Jak gelut, ye?" adikku pertama memancing.
"Heh, gelut-gelut!" Kakak menegur.
"Iyaa.. Huu, dasar. gelut-gelut," timpalku.
"gelut tuh sakit lho, Dek.." kakak berbicara lagi.
"Hah? yang bener."
"Lhaiya, to. Coba aja. Orang mukul itu, yang sakit nggak cuma yang dipukul. Yang mukul juga sakit tauk!" kakak mencibir.
"Gelut tuh kayak anak kecil aja!" kataku, lalu melanjutkan, "Kalo udah gedhe tuh ngomong ya, Kak.. gak gelut lagi. gelut mah nggak zaman lagii.."
"Iya.. masih kecil tuh gelut. remaja ngomong misuh-misuh. Kalo udah dewasa, tukar pikiran." Kakak berbicara dan terlihat secercah humor di matanya, "Jadi kalo dah gede besok bilangnya, 'Jak tukar pikiran, ye?' gitu.."
jadi lah. mulai saat itu. nggak ada lagi
Jak gelut ye?
tapi karena merasa sudah dewasa semua, kami menggantinya menjadi
Jak tukar pikiran ye?
yang belakangan ini sedikit dimodifikasi menjadi lebih apik
Jak sharing ye?
Berantemnya Orang Dewasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar