Jak gelut ye? (dari bahasa jawa, 'ngajak gelut piye' yang artinya adalah 'ngajak berantem apa')
Lha piye?
Biasanya, normalnya, begitulah candaan di rumah. Kami bertiga (kakak, aku, dan adikku) menjadi sok nggentho dengan mengucapkan kata-kata yang biasa diucapkan oleh gentho-gentho kampung atau Gondi -Mendi.
Tapi hari itu lain.
"Jak gelut, ye?" adikku pertama memancing.
"Heh, gelut-gelut!" Kakak menegur.
"Iyaa.. Huu, dasar. gelut-gelut," timpalku.
"gelut tuh sakit lho, Dek.." kakak berbicara lagi.
"Hah? yang bener."
"Lhaiya, to. Coba aja. Orang mukul itu, yang sakit nggak cuma yang dipukul. Yang mukul juga sakit tauk!" kakak mencibir.
"Gelut tuh kayak anak kecil aja!" kataku, lalu melanjutkan, "Kalo udah gedhe tuh ngomong ya, Kak.. gak gelut lagi. gelut mah nggak zaman lagii.."
"Iya.. masih kecil tuh gelut. remaja ngomong misuh-misuh. Kalo udah dewasa, tukar pikiran." Kakak berbicara dan terlihat secercah humor di matanya, "Jadi kalo dah gede besok bilangnya, 'Jak tukar pikiran, ye?' gitu.."
jadi lah. mulai saat itu. nggak ada lagi
Jak gelut ye?
tapi karena merasa sudah dewasa semua, kami menggantinya menjadi
Jak tukar pikiran ye?
yang belakangan ini sedikit dimodifikasi menjadi lebih apik
Jak sharing ye?
Berantemnya Orang Dewasa
[Pict] Photoshop
Baru belajar di Photoshop dan cukup tergila-gila setelahnya. bagaimana bisa software membuatmu jadi jauh lebih cantik? membuat pipimu yang gembung menjadi tirus? atau membuat badanmu menjadi seperti badan Angelina Jolie--secara harfiah?
Tidak ada yang tidak mungkin jika tanganmu sudah ahli di Photoshop. dan saya sama sekali belum ahli. baru belajar :)
Kemarin sore dengan bangganya kubuat wallpaper untuk PADMANABA 69 dan seluruh teman-teman seangkatanku tercinta :)
anak ipA LIMa
Mungkin kalau ada yang mau memperhatikan, postinganku kini jauh dari postingan galau-galauan. Nggak pernah berlanjut lagi tuh 'Serial' Menghindar. Menghindar bla bla. Ha ha ha cupu banget.
Hidupku memang menjadi jauh lebih indah~
eh, bukan apa-apa. Bukan karena apa-apa. Bukan karena si objek di postingan 'Menghindar' sudah menoleh ke arahku. Tidak.
yea, just feel happier than yesterday.
sekarang aku semakin berat rasanya berpisah dengan ipa lima :') sumpah ya, anak alim (anak ipa lima) emang sesuatu banget. (dari tadi mau ngomongin tentang kelasku yang satu ini tp bingung mau mulainya darimana jadi langsung aja deh ya)
feel so lucky can be part of alim, luv yaa, Guys! :D
[Resensi] Negeri Neri
"Kak, memang gimana rasanya laki-laki dan perempuan yang berpelukan dan hujan-hujanan?"
Flora seperti disengat listrik mendengar pertanyaan Mala, adiknya yang masih enam tahun. Namun wajah si adik tampak begitu polos dan serius ingin mengetahui jawabannya.
Pertanyaan itu ternyata muncul dari dongeng yang diceritakan Ibu Bunga--wanita yang, menurut Mala, tinggal jauh di dalam hutan di belakang rumah Flora dan Mala. Dongeng tak lazim untuk anak-anak itu kemudian diceritakan Mala pada Flora, yang kemudian menuangkannya dalam bentuk cerita bersambung untuk dimuat di buletin sekolahnya, SMA Negeri 1 Sanggara.
kisah itu begitu menarik perhatian pembaca dan mereka selalu menantikan kelanjutannya. Namun tak ada yang menyangka kisah berjudul Negeri Neri tersebut bakal mengusik seorang tokoh penting di kota Sanggara dan menggemparkan warga kota kecil itu.