Tahun Baru-ku
fia jalan jalan~
pergantian semester di tahun keduaku belajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta, aku bersama teman-teman seangkatan -Padmanaba 69- mengadakan karya wisata asyik menarik ke Bromo-Malang, Jawa Timur. Gimana tidak asyik menarik? Dari yang menakjubkan --ditimang-timang di jeep jam 3 pagi-- sampai yang bikin kenyang --petik apel lalu makan sepuasnya di selecta-- ada semua.
Perjalanan kami selama empat hari tiga malam, sama sekali tidak terasa. Tiba-tiba aja udah harus pulang. Pengalaman yang nggak tau gimana(?) Nggak tau gimana saking campur aduknya.
Kami memang tidak mendapatkan sunrise indah dari puncak penanjakan karena tebalnya kabut dan suhu udara yang mencapai 4 derajat celcius (kata bapak supir jeep, itu udah termasuk hangat karena musim hujan). Kami hanya melihat matahari mengintip dari sesela awan di langit timur yang kadang hilang tertelan sekumpulan awan tebal lainnya. Namun itu sudah cukup indah untuk menunjukkan kepada kami kuasa-Nya yang begitu agung.
di puncak penanjakan, sambil melihat sunrise yang perlahan mengintip lalu merekah menyebarkan sebercak merah-oranye di langit jawa timur, kami memeluk diri masing-masing dingin buanget gilaaaaak. yang membuat ku tersinggung lalu menggigit jari, banyak bule-bule yang mengalungkan kamera di lehernya, merasa cukup dengan memakai t-shirt tipis dan celana pendek selutut. itu sungguh membuatku merasa alay dan lebay karena memakai sarung tangan, syal, topi, kaos kaki, sepatu, dan jaket super tebal milik mama.
Perlahan, aku menoel lengan temanku dan mengatakan ketersinggunganku pada si bule. Temanku hanya tertawa.
Setelah menyaksikan sunrise dari Puncak Penanjakan, jeep kami turun ke padang pasir
temanku yang tangguh dan pemberani *colek lia* mengajak untuk berjalan menaiki badan gunung yang berpasir (sejauh 3 km ke atas) untuk menyaksikan keagungan Tuhan yang lain --kawah gunung yang mengepul2 asapnya. cukup lama kegalauanku untuk memutuskan apakah aku mau naik ke kawah gunung.
sayang kali, udah sampe sini gak liat kawahnya... dan perkataan temanku itu seratus persen benar. setelah numpang foto-foto di jeep yang membawa kami ke padang pasir dari tempat pemberhentian bus, dengan semangat dan doa aku dan dua orang temanku memulai perjalanan panjang kami yang berat dan menghabiskan energi lewat makanan yang telah kusimpan 5 hari terakhir *alay buanget gelak*
Skill Bermusik Saya Nol Besar
entah memang tidak berbakat atau apa, tapi saya terlahir tanpa sedikit pun bakat bermusik. setiap melihat seseorang memainkan musik dan mendengar dentum ritme musik serta alunan nan menggoda telinga, tergugah niat di dalam hati sana, untuk segera memulai berlatih memainkan musik. apa saja. Apa saja yang bisa menghasilkan nada.
tapi semua hanya segelintir wacana. salah satu wacana dari sejuta wacana-wacana yang gagal terlaksana. menyedihkan.
kadang di malam hari kakak saya memainkan gitarnya. memetik senarnya dengan penuh penghayatan, dan menghasilkan nada yang luar biasa di telinga saya, dan menyejukkan di perut saya (?)
kakak memainkan musik apa pun. dari yang lembut mendayu-dayu, soundtrack spongebob, sampai yang bernada rumit tidak jelas.
menemani kakak bermain gitar, adik saya menggenggam sepasang stick drum dan menggebuk-gebuk dengan mantap. ya, adik saya seorang drummer. walaupun belum begitu ahli, tetapi dia cukup ahli (?)
karena tidak ada drum set di rumah, adik saya memukul apa saja yang bisa dipukul.
tapi itu cukup membuat saya sedih karena tidak mempunyai skill bermusik. ketika mereka seru-seruan di posisinya masing-masing, saya hanya bisa bergabung dengan mereka, menyumbangkan suara saya yang sangat pas-pasan. saking pasnya sampai kekecilan (?) dan ketika mereka pergi ke studio musik untuk ngeband, saya hanya bisa nggalau di rumah.
eh, ehm, saya bisa memainkan satu alat musik. seruling. dan satu lagu. Suwe Ora Jamu. saya bisa memainkannya karena terpaksa, untuk ujian praktek di Sekolah dasar lima tahun lalu. kalau tidak, saya terancam menetap setahun di sekolah dasar sampai bisa memainkan Suwe Ora Jamu.
saat ini, saya sedang melongo di depan layar laptop, mengagumi kelincahan dan keahlian Jun Sung Ahn dalam memainkan violinnya. Kalau Syahrini bilang, ctaar membahana badaai.
Ahn adalah seorang Amerika-Korea, yang sekarang menetap di Amerika, dan memperoleh ketenaran lewat video yang diuploadnya di youtube. sosoknya yang kocak dan bersahaja memang menyegarkan mata *.* tidak jarang, Ahn ikut menari sambil memainkan violinnya, seperti di lagu 'Oppa Gangnam Style' yang dimainkannya dengan violin *yaiyalaah
semua videonya memang membuat saya melongo. salah satunya video ini, ketika dia memainkan Canon Rock. di video ini, Ahn terlihat lebih serius. mari simak~
bagaimana?
selain Abang Ahn, ada juga pemusik hebat dari korea, Sungha Jung. laki-laki 16 tahun ini adalah seorang gitaris. dia sudah mulai bermain gitar sejak di dalam kandungan ibunya. *alaaayy
banyak lagu yang sudah dimainkan Sungha Jung. salah satunya, Canon Rock juga. ini videonya:
mereka berdua memang keren. tidak sedikit yang menggabungkan kedua video mereka di atas, sehingga hasilnya akan seperti ini:
itu tadi idola-idola baru saya. mereka yang membuat saya sedih lagi karena tidak mempunyai skill musik sekeren mereka.
tapi toh saya punya skill di bidang lain. #emangiya? #amacak? *garuktembokgigitjari*
Kunci Bahagia?
Aku sedang memandangi layar laptop yang berpendar menyilaukan. menyakitkan mata dengan brightness dan contrast yang berlebihan dan belum kuatur. malas, biasalah penyakit yang terlihat, namun susah diperangi dan dihilangkan.
berulang kali aku mengeluh. mengeluhkan serentetan hariku yang panjang. mengeluh karena tadi pagi harus buru-buru mengejar waktu. dan bus kota yang tak kunjung lewat. padahal di hari biasa, bus-bus kuning kecil dan bau itu bersliweran tak lebih sedikit tiap sepuluh kedipan mata. lalu aku mengeluh lagi. mengeluh karena merasa sepatu biru-oranyeku yang mencolok akan merusak hari berupacara di sekolah.
sepulang dari sekolah, mama menjemput, lalu mengajakku mampir di rumah makan tak jauh dari sekolah. dan, ya. aku mengeluh. lagi. mengeluhkan menu pesananku yang lama dan mbak-mbak pelayan yang jalannya nyiput.
dan aku menyadari satu hal yang seharusnya sejak lama kusadari. wajahku kusut dan jelek.
dan aku tidak bahagia hari ini.
begitu juga kemarin dan dua hari yang lalu. aku tidak bahagia.
aku tidak pernah bahagia. tidak peduli apa yang kudapatkan dan apa yang kulakukan, aku akan mengeluh. padahal jika mungkin tadi pagi bus-bus kuning lewat setiap detik, aku akan tetap mengeluh ketika sampai di sekolah dan menjumpai gerbang sekolah yang masih tergantung gembok. jika aku datang dengan sepatu hitamku, mungkin aku akan mengeluh lagi tentang talinya yang mudah copot.
dan jika mbak -mbaknya tidak lambat, aku akan tetap mengeluh karena makanan datang cepat sekali, dan perutku yang masih terlalu kenyang untuk menerima asupan makanan lagi.
lalu aku menyadari, hal kecil yang menjadi kunci pintu menuju kebahagiaan. mungkin penggunaan kata 'kunci kebahagiaan' terlalu alay. tapi memang hal kecil ini yang membuatku bahagia setelah aku menyadarinya. semudah itu membuat diriku sendiri bahagia ...
dan hal kecil yang membuatku lebih bahagia adalah menahan keluhan, dan berusaha untuk mensyukuri semuanya. ya, semuanya.
karena sesungguhnya jauuuuh lebih banyak hal yang bisa kita syukuri daripada yang bisa kita keluhkan.
Alhamdulillaaah~
setelah sedikit membuka mata dan berusaha menyadari kemelimpahan nikmat-Nya, rasanya tidak susah untuk merubah sehari penuh bencana menjadi sehari penuh berkah.
"if the only prayer you said was thank you, that would be enough"
[resensi] The God of Small Things - Yang Maha Kecil
Semasa kecil, Velutha selalu datang bersama Vellya Paapen ke Rumah Ayamenem melalui pintu belakang untuk mengirim buah-buah kelapa yang mereka petik di halaman. Pappachi tidak akan mengizinkan ayah dan anak itu masuk rumah. Tak seorang pun mengizinkan. Mereka tidak diperkenankan menyentuh segala sesuatu yang disentuh kaum Touchable. Kasta Hindu dan Kasta Kristiani. Kepada Estha dan Rahel, Mammachi pernah berkata ia ingat suatu waktu semasa gadisnya, ketika kaum Paravan diminta merangkak mundur memegang sapu untuk membersihkan tapak kaki mereka sehingga kasta Brahma dan Kristen Siria tidak perlu harus mengotorkan diri dengan menginjak bekas kaki Paravan. Pada masa Mammachi, kaum Paravan, seperti juga kaum Untouchable lainnya, tidak diperkenankan berjalan di jalanan umum. Mereka dilarang menutupi bagian atas tubuhnya dan tidak diperkenankan membawa payung. Mereka diwajibkan menutup mulut dengan tangan ketika sedang bicara untuk mengenyahkan polusi nafas mereka dari lawan bicara [Dikutip -dengan sejumlah koreksi tanda baca- dari The God of Small Things: Yang Maha Kecil karya Arundhati Roy, diterjemahkan oleh A. Rahartati Bambang Haryo]
repost from: rosesmerah.com
Shocked | Schockiert | Terkejut | Choqué
Destinasi Hidupmu
Oktober belum berakhir.
Masih satu minggu menuju pergantian bulan. Masih lebih dari dua bulan menuju pergantian tahun.
Sebenarnya entah apa yang kutunggu. Aku selalu tanpa tujuan. Menapak tanpa misi. Melangkah tanpa destinasi. Berbicara tentang tujuan, pergerakan penting dalam hidup kita, harus diawali dengan langkah kecil utama yakni tujuan. Target. Pencapaian.
Kamu tidak akan tahu kapan kamu berhasil dan kapan kamu gagal ketika kamu tidak mempunyai tujuan. Dan menjadi pribadi yang tidak mempunyai misi hidup membuat kamu tergemap saat suatu pencapaian mengakrabi. Ini kah yang menjadi apa yang aku cari? Seperti ini kah yang kumau sejak awal? Kamu bahkan tidak yakin apakah kamu bersuka atau berduka. Karena kamu tidak tahu ini kah yang kamu mau.
Nah lho.
Kuharap semua hal yang kamu lakukan, ada maksudnya. Karena menjadi sepertiku, tanpa destinasi, sangatlah tidak meriangkan. You must know. Where will you go.
"Without goals, and plans to reach them, you're like a ship that sail with no destination"
Hei, kita memang makhluk-Nya yang memiliki kebutaan. Satu titik buta yaitu masa depan. Tetapi kita tidak akan terperosok jatuh dan menjadi gagal dengan hanya satu titik buta, karena kita bisa melihat dengan mata yang lain, melihat di jalan yang lain. Bukan di titik itu. Kita memang tidak bisa mengetahui masa depan. Tetapi dengan mengetahui tujuan kita, destinasi hidup kita, kita menjadi dua kali lebih mudah menentukan akan menjadi seperti apa kita nanti di masa depan.
Jika tujuan kita mengetahui masa depan adalah untuk memahami diri kita akan menjadi seperti apa di masa yang akan datang, dengan memiliki tujuan hidup, hal itu tidak mustahil dilakukan. setidaknya tujuan hidup akan menuntun kita menjadi sepertinya. Karena sesungguhnya yang menentukan akan menjadi seperti apa kamu, adalah tujuan hidupmu. Dan yang menentukan tujuan hidupmu, tidak lain tidak bukan, adalah dirimu sendiri.
Jika kamu terguncang jiwanya, dan tergoda untuk berhenti, kembali lihat dirimu, dan baca lagi apa yang menjadi your destination of life. Mungkin kamu akan bangkit dan kembali berjalan.
Each and every step you take must move you toward your goal. So, fokus pada tujuan dan kelola rintangan. Pasti bisa!
aku.
aku?
hahahahhahahaah
sumpah, rasanya narsis banget waktu ngetikin judul di atas. rasanya gimanaaa gitu nyeritain ke blogku sendiri tentang aku. walaupun hari-hari sebelumnya juga cerita-cerita tentang aku,hampir semuanyaa -_-
gini lho, aku baru buka foto-foto lama, eh dapet deh, fotoku pas bayi, foto alayku pas sd, sampe sekarang. foto khas anak SMA yang sok imut malah keliatan blo'on. sebenernya aku merasa hina sekali, kawan. tapi gapapalah.. aku berbagi sedikit kealayan ku. bagaimana pun juga ada sisi alay di hidupku, dan aku nggak kecewa aku alay. cuma frustasi aja, kenapa aku begitu 4L4Y !!! :'(
temen-temen yang belom kenal aku, beranggapan aku itu alim, diem, serius, waras. padahal mereka itu salah banget. mereka bakal tau 'aku' yang sebenernya ketika mereka sudah mengenalku lebih jauh. aku itu heboh, alay, nggak jelas, dan nggak waras ._. aku ngaku.
kadang aku jadi manusia supergakjelas. yang membuat orang-orang bingung harus bagaimana menyikapi makhluk sepertiku. tanya deh Lia, apa Fira, Geegee, Nisa, Vidya, Ony, atau siapapun yang pernah kualay-in.
udah aja deh ya. maaf postingan paling gak jelas dari yang gak jelas. karena aku juga gak jelas. blogku juga ga jelas. maklum ya ._. jangan harap kalian akan menemukan tulisan yang 'wah' atau 'waw' atau 'amazing' atau 'wonderful' yang membuat kalian terenyuh, terkesan, terharu, tertawa. karena blogku enggak berisi tulisan sehebat itu. cuma sampah-sampah gak penting dan gak jelas. haha
Racauan Gak Mutu dan gak Berguna
Sumpah ya. Beneran deh. Aku nggak cemburu. Aku kesel aja. Kesel karena kisahku enggak berjalan seperti yang kumau, seperti kisah Cinderella, Snow white, atau mungkin Rapunzel. Tapi aku harus puas kisahku menjadi layaknya dongeng adikku, The Wizard of Oz.
Yang aku tidak yakin, apakah aku sanggup melanjutkan kisahku sendiri? Sampai akhir?
Apakah kisahku akan mempertemukan si 'the end' dengan rentetan kata 'lived-happily-ever-after' ?
Kalian tahu kan kisahnya The Wizard of Oz? Aku tidak tahu apakah bisa menjadi seperti Dorothy. Bisa menjadi begitu rela dan begitu rendah hatinya untuk melepaskan. Untuk memberikan. Sesuatu yang penting dan sangat berarti. Memberikannya dan dengan rela hati, lapang dada menerima itu dihakmilikkan orang lain.
Mungkin aku hanya terlalu egois.
Aku memang egois. Aku nggak bisa begitu saja menerima dengan berpangku tangan. Seenggaknya aku melakukan sesuatu, seperti menuliskan sampah di blogku, seperti sekarang ini. Meski nggak bisa, aku sangat ingin memprotesnya dengan mengumpulkan massa dan membuat ricuh lingkungan dengan demo ter-akbar 2012. Atau berteriak di telinganya, "HEII SADAAARRR!!"
Terus terang, aku tidak bisa menjadi sok-bawang-putih dengan mencoba berlapang dada dan hanya menerima keadaan. Melepas semua yang kumiliki, dan bangun mendapati semuanya tiada. Membuka mata dan mendapati aku. Benar-benar hanya aku, tanpa apa atau siapa pun yang ada di sampingku, dan tanpa apa atau siapa pun yang kumiliki. Aku nggak bisa.
"Kau pikir aku ini siapa? Wizard of Oz? kau butuh otak? kau butuh hati? silakan saja. ambil hatiku. ambil segalanya yang kupunya"
Mrs. Helen's Fabulous Quotes
hey, aku sayang mereka!
oke. aku sayang sama dia. terus kenapa? *cukup ini bukan edisi postingan galau -_-
aku sayang sama mereka.
siapa?
SEPULUH SATUU. oh tidak, aku nggak tau harus gimana. aku sayang banget sama mereka T.T Ya Tuhan, gimana iniiiiiiii.. hiks :'(
oke, alay.
satu jam yang lalu, aku sampe rumah. buber bareng ex-X1. setelah lebih dari dua minggu nggak sekelas lagi. dan aku menyadari bahwa kami jauh lebih dari sekadar teman. kami saudara. kami ber 32 adalah soulmate. 32 jiwa yang nggak terpisahkan *apasih fik* disatukan dengan paksaan, yang indah pada akhirnya
udah deh, aku nggak tau mau cerita apalagi. yang jelas aku sayang semuanya. >.<
terima kasih sudah membuat masa SMA lebih berwarna. yeay. \
nih, hadiah buat semua yang baca postingan. foto sepuluh satu. gak lengkap semuanya tapi -_-
*)setelah baca ulang, aku sadar ini postingan teralay yg pernah ada di apafik.blogspot.com
semoga ga ada yg baca deh -emang biasanya ada ya, fik?-
**) photo source: facebooknya arum, makasih banget ya arum. maaf minta ga bilang2 :(
menghindar IV?
Kangen sama blog-ku sendiri. haha. Walaupun isinya gak penting banget, tp blog ini selalu menjadi tempatku berlari ketika masalah mengintai dari balik tirai atau sudah ada di pelupuk mata.
aku pengen berbagi sesuatu. banyak. tp gatau harus dari mana dulu.
oya, hebat. si gadis yang gemar meringkuk menyesali keadaan sekarang sudah kelas sebelas. rasanya bagaimana? nggak berasa apa-apa cuy. yang kutahu sekarang udah naik satu peringkat ke level yang lebih tinggi. seenggaknya dalam bidang pendidikan, senior high school.
ngomong-ngomong tentang naik level. aku belum berhasil naik ke tahap selanjutnya dari gadis idiot menjadi gadis bodoh. untuk mencapai bodoh saja sulit sekali rasanya. bagaimana dengan gadis normal, pintar, jenius, dan entah apa di atasnya?
kapaan aku bisa tidak idiot lagi dan berhenti memikirkannya. sekarang masalahnya bertumpuk dan semakin complicated. mungkin sebenarnya tidak ada masalah. hanya aku, si manusia gawe-gawe yang dengan sendirinya, dengan bodohnya, dengan idiotnya, menganggap ini adalah masalah yang cukup serius. menganggap sesuatu di depanku itu masalah, padahal aku hanya mempersulit diriku karena menyebutnya sebagai masalah.
untuk yang satu ini, aku benar-benar hampir putus asa. aku selalu suka mempersulit diriku sendiri. aku selalu sukses membuat diriku sendiri sakit. selalu berhasil menyakiti diriku sendiri. ayolah, fia, dia bukan siapa-siapa. dia bahkan bukan apa-apa.
sepertinya judul 'menghindar' sudah tidak begitu tepat lagi. sudah expired. aku hampir menyerah mencoba menghindar. aku hampir mencoba untuk berhenti menghindar. aku capek menghindar. tired of being tired
nggak paham deh.
nggak paham sama diriku sendiri.
tunggu, orang idiot macam saya gak paham sama dirinya sendiri? pantes sih.
orang idiot yang bersikeras, mencoba untuk menghindar. menerima sakitnya, dan bertahan untuk terus menghindar. mencoba untuk bersikap baik, lalu merasa sakit lagi. mencoba move on, memasang wallpaper gak jelas di ponsel, memasang status gak penting, posting sampah di blognya sendiri. lalu bertingkah aneh untuk menyembunyikan sakit hatinya. menyedihkan sekali.
kuharap ini postingan terakhirku yang galau-galau gak penting kayak gini. aku tau gaada yang suka baca postingan sampah. toh aku koar-koar juga cuma menimbulkan sensasi lega sesaat yang gak diragukan lagi bakalan bales dendam setelahnya, membawa rasa memuakkan yang lebih menyesakkan.
terakhir, untuk diriku sendiri, penekanan penting yang harus kubaca berulang kali untuk bisa dong, tapi tetep gabisa dong. bagaimana pun juga aku sangat ingin mengerti bahwa
Love, is NOT Jealous
bukan cinta namanya kalo kamu cuma cemburu, fik.
kamu cemburu bukan berarti itu cinta.
Pelangi Sukses sepuluh-satu
Kelas dua menanti di depan mata.
Nggak terasa, waktu berlari di belakang, dan dengan sukses menyalip keceriaan, kesedihan, dan seribu perasaan mengagumkan lainnya. Sementara makhluk mengenaskan sepertiku hanya meringkuk. Menikmati berlalunya waktu, sambil terkadang meringis, mengatai diriku sendiri yang cemas akan masa depan.
Meski nggak sekompak x5, nggak sepinter x2, dan nggak segokil x4, x1 punya tempatnya sendiri disini.
Kami punya Boris yang narsis, punya Edo yang alay, punya Ihsan yang letoy, punya kasur berjalan semacam Norman, punya Ony si juragan minyak, tentara-tentara mengesankan seperti Noka dan Oscar, si maniak game sejenis Doan, dancer KW semacam Wawan, bahkan juaranya Perisai diri, ada di kelas kami, Irfan.
Urut dari atas, Budhe Alia, Nisa&Iyus dancer kita, Geegee yang geje, Lia yang unyu, Arum pemecah suasana, Aulia seniman kita, Fira dan jellynya, yang mampu menunda lapar (?) Qiqi bu ketua, Hilda yang super sekali, Vina cantik tapi oneng, Faya&Kandida yang heboh, Hobo si rajin yang jenius, yang suaranya paling imut, Lucia, Niken diva kita, Lindi yang lemah lembut, Rahma yang gembul, Sekar dan Upik-nya, Ursula&Ihsan alias Yuli&Romi, dan Vidya peneliti masa depan!
Untuk kekompakan, boleh lah kami nomor seribu. tapi kelas kami begitu indah dengan pelangi membentang lebar di atas kami, Kami adalah satu unsur warna yang berbeda yang bersatu dan membentuk harmonisasi warna yang sejuk di mata.
Dan itu cukup untuk membuatku enggan berpisah dari sepuluh-satu. Enggan untuk melepaskan diri, melepaskan satu unsur warna, dari harmonisasi 32 warna pelangi.
Tapi x1 memang harus ditinggalkan. Kami berpisah, dan bertemu dua tahun lagi, dengan nama berbeda. XII IPA 1.
Sukses selalu, Kawan! Semangat! Cita-cita kita menunggu untuk dikejar !!!
[lyrics] EXO-K & EXO-M Mama
Careless
Shoot anonymous
Anonymous
Heartless
Mindless
No one who care about me
[D.O] Irheobeorin chae
Oemyeonhaneun geot gata
Chameul subakke eobseo
Nuneul gamjiman~
[BaekHyun] MAMA ijen naege daedaphaejwo
Wae saramdeuri dallajyeonneunji
Areumdaun sijeoriraneunge jonjaehagin haenneunji~
[SuHo] Ije deoneun saranghaneun beopdo ijeotgo
Baeryeohaneun mamdo irheotgo
Deungeul dollin chaero saragagi bappeungeol
Ingmyeongui gamyeone gamchwotdeon sarui gadeukhan jilsi
Kkeuteul bwado baegopeun deutan
[BaekHyun] Ijen manjokhae
Urin deo isang nuneul maju haji anheulkka
Sotonghaji anheulkka
Saranghaji anheulkka
Apeun hyeonsire dasi nunmuri heulleo
Bakkul su itdago bakkumyeon doendago malhaeyo MAMA, MAMA
[Kai] Eonjengabuteo urin seumateuhan gamoge jabaljeogeuro gatyeo
[SeHun] Ogwa iro mandeun dijiteore nae ingyeogeul matgyeo
[ChanYeol] Geogin saengmyeongdo gamjeongdo ttadeutamdo eopgo eoneo
Sseuregiman nadwingguneun sangmakhan beolpan
[D.O] Nari galsurok
Oeroumman deohaejyeo
Uriga inganil su bakke eomneun geon
Sangcheo batneun geot~
[ Lyrics from: http://www.lyricsty.com/exo-k-mama-lyrics.html ]
Mannago soneul japgo neukkimyeo hamkke ulgo utgo ([D.O] Yeah~Yeah)
Darmagago seoro yeongyeoldwae
[BaekHyun] Dorikigo sipdamyeon~
Urin deo isang nuneul maju haji anheulkka
Sotonghaji anheulkka
Saranghaji anheulkka
Apeun hyeonsire dasi nunmuri heulleo
Bakkul su itdago bakkumyeon doendago malhaeyo MAMA, MAMA
Turnback
[Kai] Jukgo, jugigo
Ssaugo oechigo
Igeon jeonjaengi aniya
Dowajwoyo MA-MA-MA-MA, MA-MA-MA-MA Turn back
Kkaedatge MA-MA-MA-MA, MA-MA-MA-MA Rolling back
[Kai] Bakgo chigo pyeoneul nanugo ssaugo
Igeon geimdo aniya
Dowajwoyo MA-MA-MA-MA, MA-MA-MA-MA Turn back
[D.O] Yeah~
Careless
Careless ([Kai] MAMA)
Shoot anonymous
Anonymous ([Kai] MAMA)
Heartless
Mindless ([Kai] MAMA)
No one who care about me ([Kai] MAMA)
[SuHo] Sarme heorakdoen chukbokbadeun naldeure gamsahago
Maeil saeroun inyeondeureul mandeulgo
[BaekHyun] Kkaejyeobeorin maeume boda gippeun sarangeul
Modu hamkke useul su
Itdamyeon~
Urin deo isang nuneul maju haji anheulkka
Sotonghaji anheulkka
Saranghaji anheulkka
Apeun hyeonsire dasi nunmuri heulleo
Bakkul su itdago bakkumyeon doendago malhaeyo MAMA, MAMA
Careless
Careless
Shoot anonymous
Anonymous
Heartless
Mindless
No one who care about me